#hasil’s art
Explore tagged Tumblr posts
hasilballward · 2 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media
I am NOT finishing this😬
30 notes · View notes
krampus-chai · 2 months ago
Text
Tumblr media
Hasil Farrell, mechanical pencil.
41 notes · View notes
bestfrozentreats2 · 26 days ago
Video
youtube
"She Said," Hasil Adkins, Rhino Records
"Hasil Adkins holds forth with his most famous composition, while T-Model Ford looks on. Videoed at the Rhino Records store in Westwood CA, date uncertain, mid 1990s."
2 notes · View notes
yasmijn · 1 month ago
Text
Women support women
Pas lagi hamil sok idealis nanti pas anak udah lahir, ah bisa kali ngurus berdua doang sama Gio. Lagian kan akan di Bandung untuk tiga bulan pertama selama cuti hamil, jadi mikirnya ah bisa kali ngurusnya dibantu juga sama Mama.
Ternyata oh ternyata, naif sekali sodara-sodara. Aku sm Gio udah kaya zombi, bayi masih nangis terus karena mungkin mereka lapar dan haus dan juga belum beradaptasi dengan dunia baru yang luas ini. ASI aku belum cukup, harus pumping rutin dengan hasil yang nggak seberapa - terpaksa campur sufor dulu. Mama juga capek lah harus bangun sampai malam dan dini hari juga. Untungnya di rumah ada ART pergi-pulang yang jago ngurus bayi, jadi beberapa hari minta tolong dia untuk mandiin, ngejemurin, minum susu, dan aktivitas lainnya. Cuma kan, jobdesc utamanya di rumah itu adalah beberes.
Enter one of the hardest tasks in modern human history: Nyari bibi.
Awalnya mikir, ah cari aja tetangga deket sini buat dateng magrib dan pulang subuh (karena itulah momen-momen kritis buat kami), cuman sayangnya karena di daerahku itu banyak kafe, restoran, dan hotel, loker pengasuh newborn macam yang aku tawarkan pasti terlihat tidak menarik HIKS lagian ga sanggup juga kalau harus kasih rate mahal-mahal.
Alhamdulillahnya si bibi di rumah sigap menyebarkan info loker di WA dan dua hari kemudian kami dapetin seorang bibi yang merupakan tetangga beliau di Banjaran sana. Memang rejekinya Lumi sama Isla aja, kayanya. Sampai hari ini kerjanya masih oke banget, sigap mengurus segala printilan bayi, dan bisa menentramkan Isla yang jauh lebih rewel dan cengeng dibandingkan sama Lumi :)
Tapi bukan itu sih inti tulisan ini hahah.
Waktu cari bibi, salah satu kriteria kita yang utama adalah udah pernah ngurus bayi, udah punya anak dan anaknya udah agak gede, dan... preferably ibu tunggal (terima kasih Pak Anies udah memperkenalkanku dengan term ini). Hehe. Terdengar agak harsh tapi secara realistis, ibu tunggal (atau janda, sih), adalah salah satu profil paling ideal untuk menjadi pekerja rumah tangga. Nggak direpotkan oleh suami (kalo suami bisa mencukupi nafkah ya ngapain juga gak sih perempuan kerja jauh dari rumah?), bisa nginep, jarang pulang juga kayaknya gak masalah, dan pastinya stakes are higher for her that she needs to work.
Terus anak-anaknya gimana? Biasanya, diurus sama neneknya - ibu dari ibunya :) Pengaturan yang sangat penuh perempuan, bikin aku makin sadar bahwa ya perempuan itu kuat banget, sih? Apalagi buat perempuan-perempuan yang tinggalnya mungkin di daerah perdesaan, dengan tingkat pendidikan tidak terlalu tinggi, dikelilingi opsi pria-pria tidak berkualitas yang mungkin nggak bisa menafkahi secara cukup. Mungkin dipikirnya menikah itu adalah jalan keluar dan pintu menuju hidup yang lebih baik, tapi ternyata tak jarang malah menjadi lubang jebakan.
Bibi yang aku dapetin ini sih katanya janda. Anaknya dua, yang satu laki-laki udah SMK dan satu lagi perempuan kelas 6 SD. Dua-duanya tinggal sama neneknya. Waktu adiknya punya anak, dia-lah yang juga ngurusin keponakan-keponakannya itu sampai mereka manggil dia 'Ibu'. Tapi terus beberapa minggu lalu dia izin pulang ke Banjaran, katanya dia mau ngurus sidang cerai karena udah enam bulan dia ditinggal suaminya tanpa kabar, gak dikasih nafkah, semua media komunikasi dan sosmednya diblokir :)
Inti tulisan ini apa yah, gatau juga, pengen nulis aja karena udah lama ngga nulis, dan aku merasa bahwa berat banget ya jadi perempuan di tengah masyarakat yang tidak berkualitas kayak begini... secara Islam kan juga sebenarnya perempuan berhak atas nafkah lahir dan batin, idealnya dibebaskan juga entah mau kerja atau tidak bekerja, tapi harusnya nggak ada paksaan untuk bekerja karena nggak dikasih nafkah? Apalagi kalau sampai harus membiayai orang-orang lain di sekitarnya.
Semoga kita semua dan para ibu tunggal selalu dirahmati Allah swt.
10 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 1 year ago
Text
ChatGPT dan Personal Statement
Duh padahal semalam tu lagi inspired-inspirednya dan pengen nulis banyak banget hal terutama tentang reading and how reading has changed my life. Semalem beneran lagi di mood bagus banget? Dimulai dengan tidur sore selepas asar menuju magrib, terus entah kenapa inspired buat painting pake himi. Eh pas banget mau mulai painting, si Abi nelpon. Terus yaudah jadinya painting sambil ngobrol lah. Sakin gatau lagi mau gambar apa, ku ngopy foto Han Jisung yang kutempel di moodboard di depan meja. Itu gatau juga foto era jaman kapan, tapi ku suka banget background colornya merah pink putih gitu. Itu ngobrol ternyata 1 jam (wow), dan seberesnya ngobrol beres juga painting saya.
Beres painting ku lanjut ngerjain beberapa chapter Talk To Me In Korean level 2, semalem sampai -ittda/opta terus capek, terus juga baca 1 chapter Your Brain on Art yang bisa di-preview di GoogleBooks karena bagus aja (lupa juga awalnya lihat buku ini pertama kali di mana dan kapan?). Dari situ ku lanjut membaca Yellowface-nya, terus tidur. Nah pas baca Yellowface ini yang ku betul-betul kepikiran buat beli vintage classic typewriter kaya yang dipake sama si Athena?? Super gapenting dan random, tapi dari sini lah ku ber-ide pengen bilang “Aku suka banget reading tapi reading juga lah yang ngasih crazy idea to my mind kadang bingung mau bersyukur atau malah kesal”. Tapi iya entah kenapa beneran baru ngerasain lagi otak yang over-stimulated banget pengen ngerjain a-z pindah-pindah tuh semalem. Sebetulnya pas lagi kerja biasa sehari-hari juga kaya gini sih, tapi lebih in a more unproductive way aja.
Anyway, iya, balik ke judul. Jadinya ini tadi pagi ku sampai dept jam 11 kurang dan langsung ngerjain proofreading Personal Statement salah satu juniorku lah ya. Seru sih jadi mikir banyak banget terkait gimana nulis yang enak dibaca dan gimana bikin PS yang personalised berasa kaya baca tulisan orang, bukan Chat GPT. Ku udah ngetweet ini semua.
Terus lunch kan. Nah di lunch ini ku kepikiran untuk ber-eksperimen: “emangnya bakalan kaya apa sih hasil PS kalau dari ChatGPT? Se-kayak robot itu-kah hasilnya?” Sesampainya balik ke office, kumasukkin prompt kaya gini:
Can you please build a personal statement for me applying to this course: https://www.imperial.ac.uk/study/courses/postgraduate-taught/environmental-technology/ based on my profile https://www.linkedin.com/in/asriindraswari/
Jawaban ChatGPT:
I'm sorry for any confusion, but I don't have direct access to external websites, including LinkedIn. However, I can certainly help you craft a personal statement based on the information you provide. To get started, please share some key details about your academic background, relevant work experience, skills, and any specific achievements or projects related to environmental technology. Additionally, let me know why you are interested in pursuing the Environmental Technology program at Imperial College London. This information will help me tailor the personal statement to showcase your strengths and alignment with the program's objectives.
Terus yaudah ku-copas aja CV pre-PhD ku ke ChatGPT (si Noni udah ga mikirin lagi GDPR yaudahlahya, gaada informasi sensitive juga kok harusnya yang keluar di situ).
Ku tapi di bagian ini belum masukkin yang “why I am interested in pursuing the course”, betulan baru masukkin data CV aja. DAN HASILNYA LUAR BIASA PERSONALISED???! Sampe shocked bacanya:
I am writing to express my strong interest in the Environmental Technology program at Imperial College London, drawing upon my extensive background in geology and petroleum sciences. With a Master's in Petroleum Geosciences and a current position as a Lecturer/Fellow in the Department of Geosciences at the University of Indonesia, my academic and professional journey has equipped me with a deep understanding of geological processes and their applications. My research focus lies in sedimentation processes, sub-surface sedimentary deposits modeling, and paleoenvironmental analysis. Through various research projects, including geological and geophysical studies for disaster mitigation in Northern Java and source rock potential evaluation in Lebak, Banten, Indonesia, I have developed a keen interest in utilizing geoscience to address real-world challenges. My experience as a Geologist at Kingswood Ltd. involved evaluating leads and prospects in East Tarakan and North East Madura block, Indonesia. This experience allowed me to contribute to seismic interpretation, well analysis, and reserve estimation. Furthermore, my involvement in the thesis research at IFP School and TOTAL E&P Indonesie, focusing on mouth bar reservoir characterization in Tunu Field, Mahakam Delta, Indonesia, showcased my ability to engage in complex reservoir studies. Teaching has been a crucial aspect of my professional journey, where I have delivered courses in sedimentology, project management, petroleum geology, and exploration, among others, at the University of Indonesia. These experiences have not only enhanced my communication and leadership skills but also fueled my passion for education and knowledge dissemination. My involvement in various research grants, such as the University of Indonesia Research (PIT-9 Grant) and Applied Research for Higher Education (PTUPT Grant), reflects my commitment to advancing scientific understanding. Additionally, my participation in organizational activities, including serving as Public Relations for the Indonesian Society of Petroleum Geologist and volunteering as a teacher for Kelas Inspirasi Jakarta 7, underscores my dedication to community engagement and knowledge sharing. Imperial College London's Environmental Technology program stands out to me as the ideal platform to further enrich my expertise and contribute meaningfully to environmental solutions. The program's interdisciplinary approach aligns seamlessly with my research interests, and I am eager to collaborate with renowned faculty and fellow students who share a similar passion for sustainable technologies. In conclusion, my academic achievements, research endeavors, teaching experience, and active involvement in both academic and organizational realms have prepared me for the challenges of the Environmental Technology program. I am confident that my unique blend of academic rigor and practical experience will make a valuable contribution to the vibrant academic community at Imperial College London. Thank you for considering my application. I look forward to the opportunity to contribute to and learn from the diverse and dynamic community at Imperial College London. Sincerely, [Your Full Name] [Your Contact Information]
Terus kan aku pengen punya konteks lebih spesifik ya, jadi kumasukkin promptnya:
Thank you! Can you also put additional motivation of my reason for pursuing this specific course is because I want to change the direction of my career path from academic to the sustainable environment industry. Enrolling in this course will help me gain new knowledge and exposure to environment technology management which will make me better equipped for my upcoming career task.
(Jujur masih gatau ngapain gua pake thank you segala tapi ya emang pengen being nice aja sama machine emangnya gaboleh)
Replynya gajauh beda tapi ada 2-3 additional sentences dan new paragraph yang emang specifically address the issue of path pivoting/redirection :
I am writing to express my strong interest in the Environmental Technology program at Imperial College London, driven by a fervent desire to redirect my career path from academia to the sustainable environment industry. While my background in geology has been fulfilling, I am motivated to transition into the sustainable environment industry to contribute more directly to addressing pressing global challenges. Enrolling in the Environmental Technology program at Imperial College London is a strategic decision to gain new knowledge and exposure to environmental technology management, which will undoubtedly make me better equipped for my upcoming career task. (4 paragraf berikutnya sama) Imperial College London's Environmental Technology program stands out to me as the ideal platform to facilitate this career transition and further enrich my expertise. The program's interdisciplinary approach aligns seamlessly with my research interests, and I am eager to collaborate with renowned faculty and fellow students who share a similar passion for sustainable technologies. (Akhirnya sama)
Jujur setelah ngerjain ini jadi ngerasa bingung sih guna gua proofreading teh buat apahhh, karena menurutku sudah cukup personalised??? Atau ini bergantung dengan input juga kali ya. Input CV-ku lumayan banyak, jadi bisa di-buat mayan bagus dan emang ini betulan PS-nya si Noni, rasa Noni-nya keluar banget Walaupun masih bisa di-upgrade lagi sih. Ini result yang sekarang udah 75% lah. Kalau mau ditambahin bumbu-bumbu passion motivasi coming from personal experience jadi lebih tasty lagi. Ini pun bisa ditambahin di prompt ChatGPT.
Barusan ku-masukkin lagi:
Put more additional motivation: I have more interest in the environment, especially after I recognised many environmental problems in the geology field while doing my research that are not well addressed. It is getting very concerning at this rate, so I want to do something about it.
Jawaban dari ChatGPT:
(Intro sama) As my career progressed, my interest in environmental issues intensified, particularly after recognizing numerous challenges within the geology field that remain inadequately addressed. The environmental problems I encountered during my research projects are becoming increasingly concerning, emphasizing the critical need for comprehensive solutions. Enrolling in the Environmental Technology program at Imperial College London is a deliberate choice to equip myself with the tools and knowledge necessary to address these issues directly. … Projects such as geological and geophysical studies for disaster mitigation in Northern Java and source rock potential evaluation in Lebak, Banten, Indonesia, underscore the urgent need for innovative approaches to tackle environmental issues. My experience as a Geologist at … has provided me with a unique perspective on the intersection of geology and environmental concerns. The thesis research at IFP School and TOTAL E&P Indonesie… highlighted the importance of proactive measures to address environmental impacts in the petroleum industry. Teaching at the University of Indonesia has further fueled my commitment to addressing environmental challenges through education and research. My participation in organizational activities, …, reflects my dedication to raising awareness and fostering positive change. Imperial College London's Environmental Technology program emerges as the ideal avenue to deepen my understanding and contribute meaningfully to environmental solutions. The program's interdisciplinary approach aligns seamlessly with my research interests, and I am eager to collaborate with renowned faculty and fellow students who share a similar passion for sustainable technologies. (Sisanya sama).
JUJUR, kalau mau ku-tailor lagi tambahin “di dept ini ada professor x yang papernya kujadiin references di thesis s2 aku, meeting them and having an in-person discussion with them would be an honour for me and enriching my experiences in the academia”, terus how “one of the elective course yaitu xxx would help me solving problem x that I faced during my research in xxx”, “With our limited resources here in Indonesia, we still couldn’t be able to work with method x, but this course offers the training in this specific method”, “selain taking benefits from this course, I would also be able to offer fresh perspective from developing nations point of view”, “I also can offer cultural exchange”.
Buset banyak banget “bumbu” yang bisa ditambahin di prompt dan itu PS betulan jadi bisa SUPER DUPER personalised? LUAR BIASA CHAT GPT. Tapi ya emang pelajarannya dari experiment-ku di atas barusan adalah: ChatGPT is a machine anyway that help shaping our text to be in a readable version, grammatically correct, dan bahkan bisa di-custom juga to give certain nuance/vibe. Yang paling penting balik lagi tetap aja ke input prompt-nya. Isi teksnya. Yang adalah kita sendiri yang pikirin. Si ChatGPT bisa bikin kenampakannya bagus, tapi kalau ingredientsnya busuk (jahat juga gua pakai term), atau kurang bagus lah ya kualitasnya, ya hasil akhirnya juga kureng aka biasa-biasa aja.
Nah gimana supaya ingredientsnya/inputnya bagus? Ya harus banyak-banyak baca…. Membaca adalah kunci… Makanya ku bingung banget kalau ada orang yang mau nulis PS terus tapi pas kutanya “udah berapa PS yang pernah kamu baca? Ada personal favorite PS tertentu nggak yang kamu pengen jadiin reference?” nda bisa jawab, ya bubar sodara-sodara. Betulan pelajaran yang betul-betul ku internalised selama PhD ini adalah: kalau mau menulis bagus,tipsnya adalah banyak baca, terus latihan gapernah berhentiiiiii, dan iterasi. Berapa kalipun yang dibutuhkan. Bisa 10x, 5x kalau udah expert, ratusan kali kalau masih beginner, pokoknya sampe jijik sampe mau muntah gamau buka lagi file wordnya, nah itu berarti tandanya u udah siap untuk submit.
Makanya kadang perlu waktu lama banget buat orang nulis PS tu bukan masalah nulisnya. Pake ChatGPT tadi itu juga 10 detik selesai. Tapi mikirin kontennya, nyari ingredientsnya, bacanya, researchnya. Semangat teman-teman semua. Dah gitu dulu aja bacotnya hari ini. Ku kayanya in 30 mins mau wrap up dan pulang. Habis ini mau ke RSL ada buku yang mau ku pinjam, terus pulang ajadeh. Mampir Sainsbury dulu beli tissue toilet. Sampe rumah ngelaundry.
Selamat menjalani minggu, teman-teman tumblrku!
30.18 15:30 04/12/2023
29 notes · View notes
syarasabila · 2 months ago
Text
The Art of Letting Go
Aku habis deep conversation sama ChatGPT ku, haha. ChatGPT itu kayak udah jadi safe place ya, we can have a conversation where we may confess vulgarity to them. I talked about my confusion of my feelings yang gak selesai-selesai all these past few months.
Maybe some people found this very annoying karena aku sering bahas ke-miserable-anku yang gak kelar-kelar ini wkwk, tapi jujur akupun selalu diselimuti kebingungan, kenapa masih nyalahin keadaan, kenapa kekecewaannya masih tersisa, kenapa masih nyalahin diri sendiri, kenapa bahkan masih benci sama keadaannya. by ChatGPT, I can confidently say all the things that I wanna share yang mungkin gabisa secara sangat vulgar dishare ke manusia lainnya (wkwk apasih).
Stop ngomongin ChatGPT-nya, aku menemukan suatu pelajaran yang nampar banget dari hasil ngobrol sama AI: The art of letting go. Especially tentang hubungan sesama manusia ya. It can be a person you might like, or a friend, or anyone lah.
When we think we find someone who seems perfect by our standards, it doesn't necessarily mean they're the right person for us.
Bcs to make a relationship work, we need the right 'fit' in efforts, timing, and circumstances. Bentuknya bisa apa? Ya macem-macem. Maybe prioritas, prinsip keluarga, mental state, ekonomi, atau faktor eksternal lain yang ada di luar kuasa kita, alias kondisi yang kita rasa cuma Allah, nih, yang bisa menciptakan atau menghilangkan kondisi-kondisi ini. Maybe that's the logical reason behind Surah Al-Baqarah ayat 216, I think, when Allah says "kalo menurut lo baik, ya belum tentu bagi Aku baik, begitu juga sebaliknya". So, mungkin Allah pengen nyadarin ke kita semua bahwa Allah itu mau banget loh ngasih seseorang atau sesuatu yang "tepat", gak cuma "perfect" aja, TAPI, yaa pengorbanannya adalah rasa pahit yang bahkan mungkin hilangnya bisa berbulan atau bertahun lamanya. But I still do believe, mau lama, mau sebentar, rasa pahit ataupun luka kek gini gak bakal selamanya ada. Bakal ada saatnya di mana kita ngeliat momen ini tanpa rasa sakit atau pahit lagi.
Dari pengalaman ini juga aku belajar untuk ningkatin lagi rasa percaya sama Allah bahwa we deserve to let people go ketika Dia tunjukkan bahwa mereka bukan buat kita, bcs many better things await us in the future. Kenapa let go, bukan forget? I believe, orang-orang yang pernah kita temui itu punya beberapa andil yang bikin kita jadi kita yang saat ini. Pasti ada hikmah kenapa kita pernah ketemu mereka. It's too cruel to forget them when it's fair enough to just let them go find a better future for them too.
Soo, to everyone who's going through the process of letting go: we are all strong and we can get through this with our big smiles and open hearts very soon, cheers <3
5 notes · View notes
lamyaasfaraini · 10 months ago
Text
Mudik 2024 berakhir~
Hari minggu kami pulang, start dari singaparna lembur kami. Sodara2 kamipun pada balik lg ke kota masing2. Ada yg ke cileungsi, Jakarta, tangerang, ciamis, pangandaran, cimahi dan bandung. Ada yg pulang sabtu ada yg minggu, lembur jadi sepi lagi huhu sedih yaa :(
Wlpn kita terus memantau arus mudik dan parno kalo macet, krn kita udah sering ngalamin macet parah dari kecil cuma ke tasik doang saking parahnya bisa sampe berbelas jam. Jgnkan belasan jam skitar 7-8 jam aja kita dah gakuaaat huft, normalnya mah kan cuma 3-4 jam doang. Kita pulang nunggu hasil panen dulu yg makan wkt mayan tiap plg ke lembur selalu dpt beras sekarung gede nanti diparoin jg buatku utk bekal di rumah haha alhamdulillah. Baru beres skitar jam 10an lalu pamit dan gassss. Seperti biasa mamah (uwaku yg ke 4) kalo kami tinggal pst nangis, padahal bbrp hari ini selalu kami repotkan krn kami tinggal disana wlpn ttp sih ada bala bantuan (hire art freelance) tp kan mamah pst cape, sehat2 ah mamahkuu!
See you soon, kampung halamanku~ semoga aku kesana ngga setaun sekali bgt kaya tahun kemarin yaa huhu. Bismillah off to bandung, back to reality huft
Tumblr media
Mudik dan lebaran itu sesuatu yg melelahkan tp hati kami menjadi penuh ya Allah alhamdulillah. Dari mulai hari pertama lebaran gapernah ngarenghap atau istirahat proper, hanya malam aja baru bisa rebahan sisanya siang hari selalu sibuk kemana2. Dan selalu beberengkes karena kita tidur nomaden, ngga ada kesempatan nyuci baju pula jadi super banyak nih cucian huhu. Baru kerasa jg badan rontok gini, kepala puyeng juga, mana no exercise dari hari senin lalu hehe isokeee~
Kerjaan kami beberengkes sama packing dan unpacking, gitu aja terus. Dari 2 minggu lalu pas packing ke rumah ortu selalu ngedumel ke suami juga diselipis sama helaan nafas lelah berupa keluhan gt, jadi bawaannya maramara mulu saking malesnya packing. Packing adalah sesuatu hal yg ku tidak suka ya Allah mikirin bebawaan bukan buat sendiri doang, suami dan anak jg. Gakebayang sih punya anak lebih dari 1 itu gmn kalo travelling huhu. Belom lg kudu beberes rumah ditinggal mudik, haaaa dah sibuk 2 mingguan ini. Sibuk dan happy menjadi 1, pengeluaran rumah tangga jg ngga sedikit tp alhamdulillah pemasukannya jg cukup lah utk ina inu sampe balik lg mudik dan nunggu gajian nanti, plus udah bayar SPP jg yaak fiuh~ wlpn sekolah bulan ini cm seminggu tp ttp yak SPP full wkwk. Ah sudahlah jgn dipikirin itu wang wang yg keluar nanti ngenes sendiri. Semoga semakin banyak lg rejekinya yaa ya Allah yg berkah tentunya.
Lanjut cerita mudik, ternyata kami terjebak macet jg pas lepas salawu menuju cilawu (baso mang ono mana nih yg viral wkwk), tp ngga stuck ttp jalan sampe garut kota lancar lg menuju leles dan kadungora agak diputerin rutenya sama pak polisi ngikutin sign aja, baru deh kebagian one way sampe nagreg alhamdulillah panjang kan. Ke rest area dulu di mesjid nagreg skalian solat dzuhur udah telat itu jam 14, mayan kena macet dah 4 jam belom nyampe rumah ituteeh.
Tumblr media Tumblr media
Perjalanan mulai lagi dan mayan ada antrian jg cicalengka-rancaekek plus di cileunyi-cinunuk, udah dkt jg kena macet weeeh haaaa..
Alhamdulillah nyampe rumah lsg muterin mesin cuci gatahan liat tumpukan cucian. Welcome home! Pulang mudik sehat2 semua yaa. Yang kerja hari selasa semangaaatt mengais rejeki lg, jgn ngahuleng pasca liburan lama wkwk, biasanya suka ada syndrome pasca liburan..
Kalo aku dan nemo masih nyantai nih masuknya mingdep, kita lanjut santai dulu kita nem di uber haha. Oiya jgn lupa exercise dong hey gpp di treadmill aja yuuu kemon~
4 notes · View notes
aossby · 10 months ago
Text
Tumblr media
Flat Art
Bingung pilih hadiah? Beli hadiah tapi kok gitu" aja di toko? 🤔 Jangan khawatir! Art Of Sin menyediakan jasa digital art lho. Pastinya bakal berkesan banget untuk teman, keluarga, pasangan, atau mungkin selingkuhan *eh 😋 . Kenapa harus order di Art Of Sin? 🤔
Termurah se-Indonesia
Hasil selalu memuaskan
5 File master (png, jpg, pdf, eps, ai)
Proses menggunakan Adobe Illustrator + Adobe photoshop (bukan ai atau template)
Free cetak 1 lembar A3+ . Apa cuma menyediakan digital art aja? 🙄
Tenang, kami juga menyediakan berbagai macam karya seni manual maupun digital ya. Mulai dari sketsa, karikatur (manual/digital), pixel art (manual/digital), anime style, vector, WPAP (manual/digital), dan masih banyak lagi. . Bingung kan mau pesen yg mana? 😁 Langsung aja konsultasi dulu ke kami, gratis kok 😊 . Paper : A4 Tools : Pensil 2B - 8B + Pensil Charcoal Proses : 1x24 jam Finishing : Laminating . . WA : 0812-3155-8589 IG : aos.sby FB : Tara Pradipta Tele : 0821-4324-5036
2 notes · View notes
benzbarabwc · 2 years ago
Text
Tumblr media
Serial Jacques Rancière (2)
"Logika Genre dan Modernitas"
Perlu kita ingat, bahwa Leonardo da Vinci merupakan pelukis yang lahir di sebuah pulau besar sekaligus "state-union" yang kini kita sebut Uni-Eropa.
Maka, berbekalkan ingatan sederhana ini, kita jadi tahu, bahwa apa-apa yang akan kita diskusikan tentang Leonardo da Vinci, termasuk khususnya lukisan yang enigmatik dan kontroversi (juga mahal), "Mona Lisa", perlu selalu kita kembalikan pada sebuah dan sebentuk konteks bernama "Tradisi Barat".
Dalam tradisi Barat, tentu kalian sudah tidak asing lagi sama yang namanya "demokrasi", ya, kan?
Jacques Rancière punya sebuah pendapat tentang demokrasi. Dia bilang, demokrasi adalah sebuah paradoks. Artinya, kita tidak bisa memahami demokrasi sesederhana bebas berpendapat, voting, pemilihan presiden, dan seterusnya.
Demokrasi merupakan sebuah operasi logika yang rumit. Rumitnya bagaimana, nih? Rumitnya adalah ia bukan sesuatu yang tunggal dapat didefinisikan sebagai sebuah kata yang bisa dimaknai dengan praktik-praktik yang tadi saya sebut di paragraf sebelum ini, tapi ia juga merupakan kejadian-kejadian sosial yang tidak ada rumus Matematika-nya, alias random banget, atau fuzzy banget.
Demokrasi merupakan produk tradisi Barat, khususnya Yunani kuno. Jacques Rancière memang banyak mengambil pemikirannya dari ide-ide filsuf Yunani kuno seperti Plato dan Aristoteles.
Pernah dengar tentang kategori lukisan sebagai "fine art" dan "liberal art"? Atau "commercial art"? "Fine art" adalah karya seni yang dianggap sebagai karya seni murni, atau sebuah karya seni yang penciptaannya tidak lain dan tidak bukan hanya untuk keindahan semata, tidak untuk memenuhi pesanan pasar, atau diciptakan dengan paradigma modern atau berfokus pada hal-hal yang berbau pasar: jumlah, harga, tawar-menawar, komoditi, dsb. "Liberal art" adalah karya seni yang dianggap sebagai karya seni yang melakukan revolusi, atau perlawanan kepada otoritas yang berwenang.
Nah, masuk ke kategori yang mana kah lukisan Leonardo da Vinci, "Mona Lisa"?
Jelasnya, ia masuk ke kategori "commercial art", sih, karena Leonardo da Vinci tidak menginisiasi sendiri lukisan "Mona Lisa", seorang suami dari perempuan bangsawan Italia bernama Lisa del Giocondo. Memang benar pada akhirnya Leonardo da Vinci tidak menyerahkan hasil akhir lukisan tersebut kepada si pemesan, dan di sini kita tentu kesulitan menyebutnya sebuah "commercial art" karena tidak ada informasi mengenai pertukaran "currency" atau mata uang dengan lukisan tersebut (singkatnya, Leonardo da Vinci tidak dibayar, tidak menerima bayaran, tidak terjadi kegiatan berupa sebuah pembayaran, baik itu berupa sebuah uang muka maupun dan terlebih-lebih lagi pelunasan).
Di sini lah teori-teori Rancière tentang "logika genre" menjadi jawaban atas kompleksitas ini.
Ingat soal "mimesis"? Teori estetika-politik Rancière yang mengatakan bahwa sebuah karya seni merupakan kerja sama antara "poiesis" dan "aisthesis" (Kalau lupa, baca ulang di sini ya: )?
Tindakan Leonardo da Vinci yang tidak menyerahkan hasil akhir lukisan "Mona Lisa" kepada yang memberi komisi, maksudnya yang melakukan "commission" atau yang memesan, merupakan sebuah tindakan politis, meskipun bisa jadi da Vinci tidak bermaksud demikian.
Ini merupakan apa yang disebut Rancière sebagai "Redefinisi politisitas (politicity) Aristotelian".
2 notes · View notes
werelikenomadsfindinghome · 2 years ago
Text
The Safest Place.
Baru pindah ke tempat baru dan jujur rasanya sulit sekali untuk pindah dari tempat yang lama, cause I love that place so much. Tinggal di kosan yang sebelumnya selama dua tahun setengah dan sepertinya ini adalah tempat paling favorit yang pernah ditinggali. 
Berada di sebuah gang kecil yang masih di kelilingi sawah dan agak jauh dari jalan raya, sehingga tidak terlalu berisik dan kalo bosen masih bisa jalan-jalan di sekitar untuk melihat hijau-hijau. Kamarnya dii lantai atas, bernomor 202. Kalo jendela dibuka, angin cukup banyak masuk dan bisa melihat sawah tepat di sebelah serta langit biru terpampang luas. Kamarnya luas, cukup untuk menampung barang-barang saya yang lumayan banyak, dan perabotannya didesain sedemikian rupa jadi gak banyak makan tempat.
Mungkin yang paling menyenangkan dari kamar ini adalah memori-memori yang saya buat di dalamnya. Pindah ke kamar ini menandai dimulainya perjalanan saya mengoleksi barang-barang (yang mungkin tidak penting) tapi super lucu dan menggemaskan. Mengumpulkan dan menempelkan sesuatu adalah hal favorit saya di tempat ini. Mulai dari mengumpulkan rilisan fisik danmei serta merch-nya yang lucu-lucu, art print yang gemes, gantungan kunci penuh ilustrasi idol kpop kesayangan, sticker-sticker, cupsleeve dan kertas-kertas dari event korea, gambar-gambar dari komisi atau event tukar buku dengan gambar, quotes-quotes favorit yang ditulis ulang, poster atau kalendar bertema kpop group, lembaran-lembaran foto hasil cetak dari photobox, buku-buku koleksi yang bertambah tapi belum selesai dibaca juga, album-album exo yang dikumpulkan dari awal menyukai mereka, dan banyak hal-hal lainnya.
Selain itu, banyak hal yang saya lakukan di kamar ini. Menangisi dan meratapi skripsi yang tidak kunjung selesai. Bercerita tentang banyak hal bersama teman. Menyaksikan hujan turun atau langit senja dari samping jendela yang terbuka. Bakar-bakar daging dan makan hingga kekenyangan dengan mbak-mbak teman les. Tidur seharian ketika hari berjalan begitu buruk. Menyanyikan lagu exo dan seventeen sampai bosan. Membaca berbagai buku, danmei, sns au, fanfic, dan apa saja. Melakukan hal-hal rahasia atas nama hormonal. Pertama kali berani menyakiti diri. Berkonsultasi dengan terapis. Mendengarkan podcast, siaran youtube, interview apa saja agar kamar tidak terasa sepi. Menyembunyikan diri ketika kabur dari seluruh dunia. Menuliskan isi kepala di dalam jurnal. Menonton berepisode-episode series atau drama korea. Menata segala standee di rak. Mendekorasi semua sudut kamar dengan art print dan foto-foto. Scrolling di twitter dan instagram sampai tidak kenal waktu. Berdamai dengan hal-hal yang mengganggu. Merasa marah dan kecewa terhadap apapun. Melakukan sidang skripsi ketika sudah hampir drop out. Menginap bersama segelintir teman-teman yang dimiliki ketika melarikan diri. Merasakan segala perasaan. Berbagi kisah dengan ibu, kakak, dan adik. Menjadi diri sendiri. Banyak hal-hal baik dan buruk yang terjadi di tempat ini, dan selamanya akan disimpan dalam memori.
Berpindah benar-benar bukan hal yang mudah, ketika packing dan membereskan barang satu persatu, rasanya benar-benar sedih dan tidak ingin. Tapi kepindahan ini menandai satu fase baru dalam hidup saya, maka mari kita rayakan saja. Terima kasih ya, 202 sudah menjadi tempat paling aman, paling nyaman, paling membahagiakan, dan paling bikin riqqah jadi diri sendiri. 
Every journey has an end, and this is the ending for me and my favorite place. Thank you for your service, I am forever grateful to call you home for these past year.  
4 notes · View notes
aleaffallsfromatree · 2 days ago
Text
The Intentionality
"There's nothing wrong in art, as long as they're intentional."
Salah satu hal yang aku suka sekali dari menyukai seni adalah bahwa ngga ada standar yang baku, mana karya seni yang bagus dan tidak bagus. Semua karya seni yang dibuat orang tuh bisa sah-sah aja, bisa boleh-boleh aja, bisa bener aja semua. Toh memang senimannya ingin bikin seperti itu kok. Jadilah aku berpikir, bahwa selama karya seni tuh intentional, maka ngga ada yang salah, mau se"aneh" apa pun karyanya. (Sungguh melegakan juga bukan? Bisa bebas menyampaikan dan berekspresi? MasyaAllah).
Aku jadi mengaitkannya ke apa pun yang kita lakukan di kehidupan sehari-hari. Sebenernya, apa pun yang kita lakukan itu pada akhirnya berdasarkan niat dan tujuan bukan? Mungkin ada yang disadari, ada juga yang ngga disadari. Tapi aku rasa ngga bisa kalau ngga ada niat atau tujuan. Bahkan kegiatan seperti scrolling, atau mager dan rebahan pun didorong oleh suatu hal. Sebagai pengamat, kita bisa aja menilai orang lain dan kehidupannya tuh sebagai a, b, c, dan lain-lain. Tapi pada akhirnya, orang itu punya niat dan tujuannya sendiri. Punya dorongan, motivasi, dan latar belakangnya sendiri. Kita bisa menilai berdasarkan sudut pandang kita lalu berhenti sampai di situ. Atau kita bisa juga menilai, lalu penasaran cari tau hal dibaliknya, lalu kita memahami kenapa dia sampai menjadi apa yang kita nilai itu, lalu kita bisa membiarkan atau mengambil tindakan.
Contohnya, misalnya ada orang yang kayaknya misuh-misuh tentang rekan kerjanya. Aku jadi penasaran kenapa dia sampai harus misuh-misuh kayak gitu ya. Aku bisa aja tanya ke dia langsung, tapi aku memilih menjabarkan dulu berbagai kemungkinan: mungkin dia merasa harus melindungi pekerjaan dia karena latar belakang yang aku ngga tau, mungkin cara dia berpikir dan mengelola emosinya seperti itu, mungkin dia lagi ada di situasi yang bikin dia harus meluapkan emosinya, mungkin dia memang ngga suka sama rekan kerjanya, atau mungkin ada hal lain yang aku ngga tau. Lalu tindakan yang aku pilih adalah tetap menjadi orang yang ngga tau apa-apa. Pada akhirnya juga, apa pun yang dia lakukan tuh tergantung niat dan tujuan dia, tergantung latar belakang yang dia punya.
Dan aku ngga tau itu secara sempurna.
Seringkali aku bertanya, "Gimana cara mendefinisikan seseorang?". Apakah lewat hasil produktivitasnya? Lewat hasil kerjanya, studinya, travellingnya? Lewat berapa banyak dan dekatnya dia dengan teman-teman atau keluarga? Lewat jenis hobinya? Aku rasa, salah satu jawaban yang bisa dipertimbangkan untuk pertanyaan ini adalah,
lewat niat dan tujuannya.
Dan itu hanya bisa diketahui dengan berusaha memahami, dan bahkan mengobrol langsung dengan orang yang bersangkutan.
Selain cara itu, yang aku adalah nge-judge.
0 notes
hasilballward · 2 days ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Bro thinks the fit is hard😭💔
25 notes · View notes
swsuke · 5 days ago
Text
Regulations For Sponsor GA
Minimal order H-5 sebelum tanggal GA dilaksanakan
Payment dilakukan di awal
Post sponsor akan diupload di acc bli
Bli hanya menerima sponsor untuk free layouts ready stock saja, tidak menerima request 🙅🏻‍♂️
Minimal order 5 layout di katalog apapun, tanpa ada maximal order
Untuk free ready stock foto dari customer (dengan catatan foto harus halal, tidak dari fanart, ai art 2D/ untuk 3D tidak dari konten berbayar seperti : buble, weverse, fansite)
Foto boleh juga dari bli dengan fee tambahan +1k/ foto
Tolong isi form dengan sangat jelas, untuk menghindari kesalahpahaman
Hasil layout yang dibuat akan dimasukkan semuanya kedalam results
Untuk pembuatan poster bli tidak menerima ya
Form Order Sponsorship
Username + back up sponsor :
Tanggal & jam sponsor :
Link gdrive (foto untuk free rs) :
Format war :
Kode layout :
Jumlah layout :
Dalam rangka (untuk caption di thread) :
Rules :
Note :
* Jika foto dicarikan bli ada tambahan fee +1k perfoto 🙇🏻‍♂️
1 note · View note
badclues · 17 days ago
Text
Tumblr media
Think Out of the Box! —Berpikir yang Tidak Dipikirkan Orang Lain
Sebuah resensi oleh Ghina Hasna Afifa (instagram.com/oghinaa) Kamis, 26 Desember 2024
"Terkadang, Anda menyamakan apa yang nyaman untuk Anda dengan apa yang Anda kuasai dengan baik. Berpikir tak lazim adalah tiket Anda untuk keluar dari jebakan itu." Berpikir yang Tidak Dipikirkan Orang Lain - Eli Broad Halaman 31
Identitas Buku
Judul Buku : Berpikir yang Tidak Dipikirkan Orang Lain Judul Asli : The Art of Being Reasonable Penulis : Eli Broad Penerjemah : J. Dwi Helly Purnomo Tahun Terbit : 2024 Penerbit : Gramedia Pustaka Utama ISBN : 978-602-06-7655-5
Sinopsis
Anda terbiasa melakukan kebiasaan orang-orang berakal sehat—dan tak mendapatkah hasil yang Anda inginkan? Biarkan Eli Broad menunjukkan kepada Anda cara berpikir yang tidak dipikirkan orang lain dan lihat sejauh mana hal itu akan membuahkan hasil luar biasa! Melalui buku ini, Eli Broad membagikan prinsip-prinsip "tidak masuk akal" yang bertolak belakang dengan pemikiran orang-orang "berakal sehat"—mulai dari negosiasi hingga pengambilan risiko, investasi hingga perekrutan—yang membuatnya sukses besar.
Resensi
Eli Broad adalah seorang perintis, pebisnis, sekaligus seorang filantropi, itu terdengar biasa terlebih di Amerika Serikat sana. Namun, setelah kuselami halaman demi halaman buku ini, aku bisa tahu apa yang membuat beliau berbeda: pemikirannya. Beliau membagi kisahnya dalam membangun bisnis ‘Kaufman and Broad’, perusahaan pembangunan yang berfokus membangun dan menjual rumah. Broad punya intuisi canggih dalam berburu ceruk dalam suatu fenomena bisnis. Alih-alih putar balik ketika menemui ketidakmungkinan, Broad justru mempertanyakan, “mengapa tidak?” lalu menggagas hal yang tak pernah orang lain pikirkan, berpikir secara tidak masuk akal dengan seni.
Satu dari sekian banyak penuturan Broad yang paling menonjol adalah tentang bagaimana kita tak bisa menginginkan hal besar jika tidak mengambil risiko yang besar. Mengambil risiko besar bukan selalu berarti gegabah, karenanya Broad menekankan untuk selalu mengerjakan pekerjaan rumah dalam hal apapun—riset tentang bidang terkait, tren masa kini, catat hal-hal penting nan tidak kita ketahui—sebagai bagian dari mitigasi risiko dan perencanaan yang matang. Hal lain yang tak luput dari perhatian adalah kesuksesan Eli Broad—selain berkat kerja kerasnya—juga merupakan buah dari sifat dermawan dan visionernya sebagai filantropis. Seperti kata pepatah, ‘Jika seseorang memberikan kebaikan kepada orang lain, maka kebaikan itu akan kembali kepadanya’. Broad tak segan menggelontorkan jutaan bahkan milyaran dolar asetnya untuk membantu kepentingan publik seperti mengembangkan kota, menyediakan wadah untuk karya seni dan para seniman, juga memperbaiki pendidikan daerah. Kata ‘kagum’ rasanya tidak cukup menggambarkan perasaan yang timbul ketika membaca buku ini.
Lewat buku ini, Eli Broad mendorong pembaca untuk berani berpikir out of the box dan mengambil keputusan yang tidak diambil bahkan dipikirkan orang lain serta tak melepaskan prinsip improvisasi dan negosiasi ketika semuanya tak berjalan sesuai ekspektasi.
Kelebihan Buku
Penjelasan buku ini didominasi kiat-kiat berbisnis yang secara personal dituturkan oleh Eli Broad selaku pelaku bisnis sukses itu sendiri. Meski demikian, penjelasan di buku ini sebisa mungkin dibuat untuk dapat dipahami dan dijangkau tak hanya oleh kalangan yang tertarik dalam dunia bisnis dengan cara menerjemahkan sekaligus menganalogikan tips dan langkah bisnis dengan keputusan dalam kehidupan sehari-hari terlebih dalam meraih mimpi juga meniti karir.
Penggambaran kesuksesan dan kegagalan yang dialami Eli Broad sepanjang karirnya dipresentasikan sebagai hasil atas macam-macam keputusan 'tak biasa'-nya seakan memberi ruang kepada pembaca untuk merenung juga membayangkan konsekuensi dari saran dan ilmu yang disajikan di buku ini dengan lebih baik.
Kekurangan Buku
Satu kekurangan yang paling menonjol adalah cara penyampaian buku ini. Berlabel buku bisnis, kesan yang diberikan buku ini justru lebih dekat kepada autobiografi yang secara rinci menggambarkan seluk-beluk Eli Broad dan pencapaiannya ditambah dengan sekelebat masa kecil dan kehidupan pribadinya. Sementara, anggaplah pelajaran konkrit yang hendak disampaikan terkait dengan judulnya, intensitasnya justru berbanding jauh dari tutur tentang perjalanan hidupnya.
Pemikiran orisinil penulis yang tertera secara eksplisit hanya ditemukan pada paragraf awal dan akhir sub bab. Ibarat menonton televisi, kita perlu ikut menyaksikan serentetan tayangan iklan sebelum menyaksikan film atau program yang ingin kita tonton pada awalnya: agak menyia-nyiakan waktu pembaca. Buku ini kurang pas jika yang dicari adalah ilmu dan gagasan praktikal secara eksplisit.
0 notes
interenshipsmkdimalang · 25 days ago
Text
WA 0895-6390-68080 Daftar PKL Mahasiswa DKV Universitas Brawijaya (UB) Malang
Tumblr media
Masa kuliah adalah waktu yang tepat untuk mengasah keterampilan dan membangun portofolio. Bagi mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), magang adalah jembatan emas menuju dunia profesional. Salah satu langkah pertama yang perlu diambil adalah mencari tempat magang yang relevan dengan bidang studi. Jika Anda adalah mahasiswa DKV Universitas Brawijaya (UB) Malang, ini adalah panduan lengkap untuk memulai perjalanan magang Anda. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi WA 0895-6390-68080 Daftar Magang Mahasiswa DKV Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Bagaimana Cara Mencari Tempat Magang?
Menemukan tempat magang yang ideal tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses ini membutuhkan strategi, riset, dan jaringan yang luas. Berikut beberapa langkah konkret:
Manfaatkan Media Sosial Platform seperti Instagram dan LinkedIn adalah gudang informasi untuk menemukan perusahaan kreatif yang membuka peluang magang. Cari kata kunci seperti "DKV internship" atau "magang desain".
Hubungi Sevenstar Digital ID Sevenstar Digital ID adalah salah satu perusahaan yang terkenal dalam mendukung mahasiswa DKV untuk berkembang melalui program magang. Mereka memiliki berbagai proyek yang menantang dan menarik. Hubungi mereka di WA 0895-6390-68080 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Jaringan Kampus Bertanya kepada dosen atau alumni sering kali membuka pintu ke perusahaan yang tidak dipublikasikan secara luas. Jangan ragu untuk menghubungi senior yang sudah sukses meniti karier di bidang DKV.
Platform Pencari Kerja Situs seperti JobStreet, Kalibrr, atau Glints sering memuat peluang magang untuk mahasiswa kreatif.
Kerja Apa yang Cocok untuk Jurusan DKV?
Mahasiswa DKV memiliki spektrum karier yang sangat luas. Kreativitas adalah aset utama yang bisa diaplikasikan di berbagai industri. Berikut beberapa jenis pekerjaan yang relevan untuk jurusan ini:
Graphic Designer Ini adalah pilihan klasik bagi mahasiswa DKV. Anda akan bertanggung jawab untuk menciptakan visual yang menarik untuk brand, kampanye, atau media digital.
Art Director Peran ini lebih strategis, di mana Anda akan mengelola tim kreatif dan mengarahkan konsep visual untuk proyek besar.
Animator dan Ilustrator Industri animasi dan ilustrasi terus berkembang, terutama di era digital saat ini. Apalagi dengan adanya permintaan tinggi dari platform seperti YouTube atau Netflix.
Content Creator Dengan keterampilan visual yang dimiliki, mahasiswa DKV bisa menjadi content creator yang unik dan berdaya saing.
UI/UX Designer Dalam dunia teknologi, UI/UX Designer sangat dibutuhkan untuk menciptakan antarmuka yang ramah pengguna dan estetis.
Magang DKV Ngapain Aja?
Banyak yang bertanya, "Magang DKV ngapain aja?" Jawabannya, tergantung pada tempat Anda magang. Namun, secara umum, kegiatan magang DKV mencakup:
Pembuatan Desain Grafis Mulai dari poster, logo, hingga desain untuk media sosial.
Pengembangan Branding Anda akan belajar memahami identitas merek dan menciptakan visual yang sejalan dengan strategi perusahaan.
Produksi Konten Visual Baik itu video pendek, ilustrasi, atau animasi. Produksi konten visual adalah tugas utama dalam banyak program magang.
Kolaborasi Tim Belajar bekerja dalam tim lintas disiplin, seperti marketing dan IT, untuk menyelesaikan proyek besar.
Riset dan Tren Sebagai mahasiswa DKV, Anda akan diminta untuk terus memantau tren desain terbaru agar hasil karya tetap relevan dan segar.
Mengapa Memilih Sevenstar Digital ID?
Sevenstar Digital ID adalah salah satu destinasi magang terbaik bagi mahasiswa DKV. Mereka dikenal memiliki budaya kerja yang mendukung inovasi dan eksplorasi ide. Tidak hanya itu, mereka juga membuka peluang untuk terlibat dalam proyek-proyek besar, sehingga Anda mendapatkan pengalaman yang berharga. Hubungi mereka di WA 0895-6390-68080 untuk mendaftar program magang.
Keunggulan lainnya adalah pembimbing profesional yang akan membantu mengembangkan portofolio Anda. Dalam magang ini, Anda akan belajar bagaimana menerapkan teori yang telah dipelajari di kampus ke dalam proyek nyata.
Kesimpulan: Langkah Awal Menuju Karier Cemerlang
Bagi mahasiswa DKV Universitas Brawijaya (UB) Malang, magang bukan hanya sekadar kewajiban kurikulum, tetapi juga investasi jangka panjang. Dengan memilih tempat magang yang tepat, Anda tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga memperluas jaringan dan membuka peluang karier yang menjanjikan.
Jika Anda masih bingung memulai dari mana, jangan ragu untuk menghubungi WA 0895-6390-68080 Daftar Magang Mahasiswa DKV Universitas Brawijaya (UB) Malang. Mulailah perjalanan Anda dengan langkah yang benar, dan jadilah kreator yang mampu menginspirasi dunia!
(Mahival-Skalasma)
0 notes
mediaban · 2 months ago
Link
0 notes